TENDA BIRU
Benita
adalah seorang gadis cantik yang tipenya setia tapi mudah sekali marah. Dia
mempunyai pacar bernama Cakra yang dia adalah seorang pengusaha yang mempunyai
sebuah perusahaan besar di luar kota .
Suatu
hari, Benita sedang duduk santai sambil menonton televisi dan tiba-tiba hapenya
berbunyi karena pacarnya meneleponnya, dia pun dengan penuh semangat mengangkat
telepon dari pacar tercintanya itu,
“Hallo,
sayang?” kata Benita dengan nada ceria.
“Hallo
juga, sayang, aku pulang loh…”, kata Cakra.
“Yang
bener sayang?” Tanya Benita yang kurang percaya.
“Iya
benerlah, ke rumahku ya nanti, soalnya…”
“Kangen
ya, oke deh, aku ke rumah kamu” kata Benita memotong perkataan Cakra.
“Tapi
sayang, aku belum….”
“Belum
apa?, belum mandi, kan ?, ya udah mandi dulu sana !, aku siap-siap dulu,
dah…” kata Benita yang kemudian menutup telepon.
Benita
kemudian masuk ke kamarnya, lalu ia berdandan yang cantik dengan penuh semangat
dan rasa senang, sementara ia berdandan hapenya terus berbunyi berkali-kali karena
pacarnya terus mencoba menelepon, setelah ia selesai berdandan ia pun
mengangkat telepon dari pacarnya itu,
“Sayang,
aku belum selesai…”
“Belum
selesai mandi, udah selesaiin dulu!, aku lagi mau OTW ke rumah kamu, dah…” kata
Benita memotong pembicaraan dan kemudian menutup teleponnya.
Benita
pun menuju rumah Cakra dengan mengendarai motor matiknya. Begitu sampai di
rumah Cakra ia bingung melihat orang-orang yang berdandan serba rapi seperti
mau kondangan mendatangi rumah Cakra, ia kaget melihat tenda berwarna biru yang
berdiri kokoh di depan rumah Cakra, ia teringat akan lagu ‘Tenda Biru’ yang
dipopulerkan oleh Dessy Ratnasari yang lagu mengisahkan tentang seorang
perempuan yang ditinggal oleh kekasihnya menikah dengan perempuan lain tanpa
memberitahu perempuan tersebut, oleh karena itu Benita mengira kalau Cakra akan
menikah dengan perempuan lain. Dalam sekejap, Benita yang tadinya ceria berubah
menjadi sangat marah dan berjalan menuju arah Cakra yang sedang ‘among tamu’
dan langsung menampar Cakra di hadapan orang-orang yang sedang kondangan,
“Pengkhianat….,
kamu udah gak setia sama aku?, tega banget kamu ninggalin aku dan nikah sama
cewek lain” kata Benita sambil marah-marah.
“Aku
itu nggak….”
“Nggak
apa?, nggak setia lagi sama aku?, iya kan ?”
kata Benita memotong kata Cakra yang berusaha menenangkan Benita.
“Sayang,
…”
“Gak
usah panggil sayang lagi!, dasar…” kata Benita memotong.
“Siapa
yang mau nikah, ini bukan pesta kawinan, ini pesta sunatan adikku” kata Cakra
yang memotong perkataan Benita dengan nada yang lebih tinggi sehingga membuat
Benita menjadi tercengang.
Cakra
lalu menarik Benita masuk, melewati meja prasmanan, dan masuk ke sebuah kamar
yang terdapat adiknya Cakra yang terlihat baru saja disunat sedang ditunggui
oleh neneknya,
“Hihihi,
adik kamu sunatan to?” kata Benita dengan wajah yang berubah menjadi malu.
“Iya,
emang kenapa?”, kata Cakra dengan nada kesal.
“Kenapa
gak bilang, sih?”, Tanya Benita.
“Aku
tadi udah nelpon kamu berkali-kali buat ngasih tau kalo adikku sunatan, tapi
kamu malah motang-motong mulu”, jawab Cakra dengan nada lebih kesal.
Cakra
lalu menarik Benita ke depan rumahnya,
“Kamu
udah bikin aku malu di depan tamu undangan, mulai sekarang kita putus, LOE GUE
END!!!”, kata Cakra.
“Jangan!,
jangan!, kok putus sih?” kata Benita sambil berlutut kepada Cakra.
“Habis
kamu dah bikin malu, sekarang pergi dari sini”, kata Cakra sambil mengacung
jarinya ke arah jalan depan rumah.
Benita
mulai menangis tersedu-sedu dan berlari menuju motornya dan akhirnya Benita
pulang dengan rasa sesalnya.
By : Trian Anugrah
By : Trian Anugrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar